Ada berbagai cara untuk menulis karangan fiksi baik berupa hasil imajinasimu maupun cerita sehari-hari. Jika kita memulai menulis dengan terpaku pada tata kalimat yang benar dan keterpduan kalimat maupun paragraf, hal ini mungkin bisa menghambat proses menulis yang kalian lakukan. Mulailah dengan berdoa karena berdoa membuat pikiran kita segar dan fokus. Setelah itu, kita bisa membuat kerangka paragraf. Jika kalian masih kesulitan membuat kerangka paragraf, kalian perhatikan gambar yang ada di ekitar kalian sat ini. Apabila kalian melihat gambar kambing, mulailah cerita dengan menceritakan kambing meskipun tujuan kalian bukan bercerita kambing. Gunakan kambing sebagai pembangun cerita, latar cerita maupun hanya menjadi kambing hitam dari kegugupan penulisan awal. Cerita pada awal kalimat seringkali bernada bombastis dan spektakuler, namun sering juga terlihat datar-datar saja dan tidak menarik.Perhatikan contoh berikut ini!
Deretan pohon pisang dan kambing berjenggot lebat itu tak lepas dari pandanganku ketika kumengintai sasaranku dalam rumah bertingkat dua. Sejurus aku melihatnya, dia tetap tidak beranjak dari kamar dekat balkon berhias daun sirih itu. Mengapa dewiku tak kunjung muncul?
Perhatikan pula contoh awal paragraf berikut ini.
Toni tertawa terbahak-bahak dan mengatai pamanku si jenggot kambing. Aku pun langsung marah dan memakinya sekuat tenaga. Kudengar tertawanya semakin keras dan secara tak sadar tinjuku sudah mengenai hidungnya. Ku tak tahu hidungnya menjadi bengkok atau mimisan aku tak peduli.
Kalimat-kalimat pada paragraf awal merpakan penentu bagi kalimat berikutnya namun juga bukan faktor utama. Hal terpenting dari pembuatan cerita yaitu kesinambungan isi cerita yang terangkai dalam konflik yang terjadi. Untuk itu, kerangka karangan memiliki arti penting bagi penulisan novel untuk mempertahankan kesinambungan cerita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar